Monday, 19 September 2016

Trunnion versus Floating Ball Valves



Floating Ball Design
The name “floating” ball refers to the fact that the ball is suspended in the flowing medium held in position by the compression of the two elastomeric seats against it.  The shaft is connected to a slot at the top of the ball which allows the ball to be driven travel through a quarter turn (90 degrees).  The shaft allows for a certain amount of lateral movement of the ball that is generated from the upstream pressure acting against the ball.  This small lateral movement in fact produces a load on the ball that presses it against the downstream seat. This type of ball valve design is therefore capable of bi-directional shut off.
As the nominal bore size of the ball increases, the weight of the ball also increases, and also the area subjected to the line pressure also increases.  This has the overall effect of increasing the load (force) acting on the ball.  There comes a point where it is no longer possible for the seats to support the ball and it is necessary to look at a different design: this where the trunnion mounted ball design comes into play.




Trunnion Ball Design
As described above, there comes a point where owing to the high value of the loading forces on the ball it becomes no longer possible for the seats to support the ball and an alternative design is required.
The trunnion mounted ball design in effect addresses this problem where in effect the shaft, ball, and trunnion act as single assembly that supports the ball instead of the seats and the seats become “floating” in a kind of reversal of the “floating ball” design.  Similarly, trunnion mounted ball design is also capable of bi-directional sealing.
An advantage of trunnion ball design over floating ball is the lower operating torque of the ball.  This is particularly advantageous when the ball valve is actuated because it reduce the size of the actuator and hence the overall costs of the valve actuation package.  Obviously this difference becomes important when the pressure class and valve increases.







Availability of Floating Ball Size/Pressure Class

Generally speaking for floating ball design, the higher the size required, the lower the pressure class it is available for the reasons described earlier in this post.  For example the largest size available is 10″ @ ANSI #150; the largest size available for is 1″ @ ANSI #2500.  Trunnion is available for all sizes and for all pressure classes.


Saturday, 10 September 2016

Jenis jenis valve

Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket. Valve (Katup) dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis. Macam – macam Valve (katup) yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. GATE VALVE 

Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi ini akan menyebabkan :

 a) Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate. laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.

 b) Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya. Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat), sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat) sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing. Ada 3 jenis gate valve:
1. Rising Stem Gate Valve;
 jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik


1. Body
2. Bonnet
3. Seat(s)
4. Disk
5. Stem
6. Back seat
7. Packing
8. Gland
9. Gland follower
10. Yoke
11. Stem nut
12. Handwheel

 2. Non Rising Stem Gate Valve;
 jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga tetap.

3. Outside Screw Dan Yoke Gate Valve;
 jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada gate terbuat dari bahan yang sama.

Keuntungan menggunakan Gate Valve :
 1.Low pressure drop waktu buka penuh
 2.Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
 3.Bebas kontaminasi
 4.Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa

 Kerugian menggunakan Gate Valve :
 1.Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada dudukan
 2.Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan memerlukan torsi / torque yang tinggi;
 3.Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.

2. Globe Valve
Globe Valve adalah jenis Valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran fluida dalam pipa.

 Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.
Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan Angle- body :
1. Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
2.Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini sangat cocok untuk tekanan tinggi
3.Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.

 Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve : 
a. Type Plug Disk
b. Tipe Regulating disk
c. Tipe flat disk
d. Tipe soft seat disk
e. Tipe guide disk
Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :
1.Kemampuan dalam menutup baik.
2.kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.

Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:
1.Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve
2.Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang lebih besar untuk beroperasi

3. BALL VALVE  
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.

Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius.
Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm).
Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama.
Ada 2 tipe Ball Valve yaitu :

 a.Full bore ball valve 

Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada blow down, piggable line, production manifold, pipeline dll.

b. Reduced bore ball valves
Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi.

4. Butterfly Valve
Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah disk . system pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang memungkinkan cepat untuk menutup. Butterfly Valve umumnya disukai karena harganya lebih murah di banding valve jenis lainnya. desain valvenya lebih ringan dalam berat dibanding jenis-jenis valve yang lain. Biaya pemeliharaan biasanya pun lebih rendah karena jumlah bagian yang bergerak minim.
Sebuah butterfly valve, diilustrasikan pada Gambar di bawah ini, adalah gerakan berputar valve yang digunakan untuk berhenti, mengatur, dan mulai aliran fluida. Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90o yang digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari tertutup penuh ke posisi terbuka penuh.

Butterfly Valve sangat cocok untuk penanganan arus besar cairan atau gas pada tekanan yang relatif rendah dan untuk penanganan slurries atau cairan padatan tersuspensi dengan jumlah besar.

5. Check Valve 
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow.

Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump.

 Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akanmembuat  plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.

Jenis-jenis check valve :
a. Swing Check Valve
check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya.

b. Lift Check Valve


Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi.

dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve).

Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug pada dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir.

bahan dari dudukan plug adalah logam, hal ini mempertimbangkan tingkat kebocoran yang sangat sedikit dari check valve tersebut. Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar.


c. Back water check valve
Back water valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik.

d. Swing Type Wafer Check Valve




 Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi  sebagai solusinya adalah dengan menggunakan wafer check valve. Dengan menggunakan wafer ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya.

 e.  Disk Check valve


valve jenis ini terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida
perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan oleh jenis spring yang digunakan. Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring  yang tersedia:

  • No spring – Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil.
  • Nimonic spring – Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi.
  • Heavy duty spring – Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari kebanjiran ketika mereka unpressurised.
 f. Split disc check valve

check valve jenis ini adalah terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow).


6. Safety Valve
Safety valve  adalah jenis valve  yang mekanismenya  secara otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
Katup pengaman pertama kali digunakan pada ketel uap selama Revolusi industri .

Cara kerja Pressure Safety Valve :
Pressure savety valve mempunyai tiga bagian utama yaitu inlet, outlet dan spring set. Fluida bertekanan berada pada inlet PSV. PSV posisi menutup selama tekanan fluida lebih kecil dibandingkan tekanan spring pada spring set. Sebaliknya jika tekanan fluida lebih tinggi dibandingkan tekanan spring set maka springset akan bergerak naik dan membuka katup yang akan membuang tekanan melalui outlet sampai tekanan fluida maksimal sama dengan tekanan spring set

Terima kasih salam

Friday, 9 September 2016

Block and Bleed,Double Block and Bleed (DBB Valves)

hallo all this time I will become clear right on the Block and bleed valve and Double Block and Bleed ( DBB Valves ) A Block and bleed manifold is a hydraulic manifold that combines one or more block/isolate valves, usually ball valves, and one or more bleed/vent valves, usually ball or needle valves, into one component, for interface with other components (pressure measurement transmitters, gauges, switches, etc.) of a hydraulic (fluid) system. The purpose of the block and bleed manifold is to isolate or block the flow of fluid in the system, so the fluid from upstream of the manifold does not reach other components of the system that are downstream, then bleed off or vent the remaining fluid from the system on the downstream side of the manifold. For example, a block and bleed manifold would be used to stop the flow of fluids to some component, then vent the fluid from that component’s side of the manifold, in order to effect some kind of work (maintenance/repair/replacement) on that Block and Bleed A block and bleed manifold with one block valve and one bleed valve is also known as an isolation valve or block and bleed valve; a block and bleed manifold with multiple valves is also known as an isolation manifold. This valve is used in combustible gas trains in many industrial applications. Block and bleed needle valves are used in hydraulic and pneumatic systems because the needle valve allows for precise flow regulation when there is low flow in a non-hazardous environment. Double Block and Bleed (DBB Valves) These valves replace existing traditional techniques employed by pipeline engineers to generate a double block and bleed configuration in the pipeline. Two block valves and a bleed valve are as a unit, or manifold, to be installed for positive isolation. Used for critical process service, DBB valves are for high pressure systems or toxic/hazardous fluid processes. Applications that use DBB valves include instrument drain, chemical injection connection, chemical seal isolation, and gauge isolation. DBB valves do the work of three separate valves (2 isolations and 1 drain) and require less space and have less weight. Cartridge Type Standard Length DBB This type of Double Block and Bleed Valves have a patented design which incorporates two ball valves and a bleed valve into one compact cartridge type unit with ANSI B16.5 tapped flanged connections. The major benefit of this design configuration is that the valve has the same face-to-face dimension as a single block ball valve (as specified in API 6D and ANSI B16.10), which means the valve can easily be installed into an existing pipeline without the need for any pipeline re-working. Three Piece Non Standard Length DBB This type of Double Block and Bleed Valves (DBB Valves) feature the traditional style of flange-by-flange type valve and is available with ANSI B16.5 flanges, hub connections and welded ends to suit the pipeline system it is to be installed in. It features all the benefits of the single unit DBB valve, with the added benefit of a bespoke face-to-face dimension if required. Single Unit DBB This design also has operational advantages, there are significantly fewer potential leak paths within the double block and bleed section of the pipeline. Because the valves are full bore with an uninterrupted flow orifice they have got a negligible pressure drop across the unit. The pipelines where these valves are installed can also be pigged without any problems. There are several advantages in using a Double Block and Bleed Valve. Significantly, because all the valve components are housed in a single unit, the space required for the installation is dramatically reduced thus freeing up room for other pieces of essential equipment. Considering the operations and procedures executed before an operator can intervene, the Double Block and Bleed manifold offers further advantages over the traditional hook up. Due to the volume of the cavity between the two balls being so small, the operator is afforded the opportunity to evacuate this space efficiently thereby quickly establishing a safe working environment. on another occasion I will bee a lot more to discuss , for the time being so much and thank hopefully useful

Wednesday, 7 September 2016

Hai teman-teman,sesuai janji saya, kesempatan jam ini saya akan membahas tentang salah satu dari jenis-jenis Valve, yaitu Ball Valve. Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup. Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius. Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm). Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama. Ada 2 tipe Ball Valve yaitu : a. Full bore ball valve Full bore ball valve adalah tipe ball valve dengan diameter lubang bolanya sama dengan diameter pipa. Jenis full bore ball valves biasanya digunakan pada blow down, piggable line, production manifold, pipeline dll. b. Reduced bore ball valves Reduced bore ball valves adalah jenis ball valve yang diameter lubang bolanya tidak seukuran dengan ukuran pipa. Minimum diameter bola katup yang berkurang adalah satu ukuran lebih rendah dari ukuran diameter pipa sebenarnya. Misalnya ukuran diameter pipa 4 inci dan diameter bola valve adalah 3 inchi. Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.Usage ( Fungsi ) Ball Valve: Flow control/pengendalian Aliran Pressure control/pengendali tekanan Shut off Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggi Advantages/kelebihan ball valve: A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah Low leakage/cukup jarang bocor Small in size dan ball valve tidak begitu berat jika dibandingkan dengan valve lain yang sejenis Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi. Disadvantages/kekurangan ball valve : Seat bisa rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada system sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak system/sambungan dan dinding pipa Fungsi dari "Ball Valve" ini untuk mengontrol aliran. Untuk valve jenis ini, metode buka-tutup jalur menggunakan bola (disk pada butterfly valve) berlubang ditengahnya. Jika posisi bola ada dijalur, valve dalam kondisi tertutup, dan sebaliknya, jika posisi lubang ditengah bola yang ada di jalur, valve dalam posisi terbuka. Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar kecil aliran gas dan uap terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°. Disainnya yang simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.

Tuesday, 6 September 2016

Hydrotest ball valve

Di sini saya akan menjelaskan proses Hydrotest Ball Valve step per step 
HydroTest valve mengunakan media AIR(water) di lakukukan sesuai dengan Reting pressure Ball valve dengen ketentuan sesuai dengen Standard API 6D dan API 598 yang paling awam di gunakan untuk testing ball Valve,untuk para inspector yang harus di ketahui lebeh awal adalah reting pressure ball valve itu,mulai dari yang paling kecil ya itu ANSI 150 sampai ANSI 2500 
untuk posting awal ini saya akan menjelas kan cara yang awam di gunakan untuk melakukan testing ball valve
ball valve di testing dengan mengunakan standard API 6D 
sesuai dengan reting pressure 
yang pertama di testing adalah seat test,seat test untuk ANSI 150(PN 20)  adalah :
314 Psi(Pounds per Square Inch)
2,16 Mpa (megapascal)
22,04 Kg/Cm2(kilogram-force per square centimeter)
 Seat pada ball valve terdiri dari 2 seat
setelah selesai Seat test dengan holding time sesuai Standard API 6D kita lakukan melakukan shell test 
shell test pada ball valve holding time akan berbeda dengan seat test 
pressure pada saat melakukan shell test
428 Psi(Pounds per Square Inch)
2,95 Mpa (megapascal)
30,06 Kg/Cm2(kilogram-force per square centimeter)
low test atau  pneumatic test mengunakan media angin(air) untuk seat test dengan perssure
87 Psi ( Pounds per Square Inch) 
0,59 Mpa((megapascal)
6 kg/cm2 (kilogram-force per square centimeter)
jadi yg pertama di testing pada ball valve ya itu seat A,Shell,dan seat B 
kali ini saya hanya membri info urntuk jenis valve floting  
next saya akan menjelaskan jenis2 Ball valve yang lain
trimakasih